Apa itu cinta?
Kapan pertama kali kamu mengerti tentang cinta?
Kapan pertama kali kamu menyadari bahwa kamu jatuh cinta?
Sebuah pertanyaan yang mudah bagi orang dewasa tapi tidak bagi si kecil.
Si kecil belum pernah mengenal cinta apalagi mengerti tentang jatuh cinta. Tidak ada yang menjelaskannya dan tidak ada yang pernah menunjukkannya.
Sampai pada akhirnya si kecil melihat banyak teman-temannya yang menyebutkan kata ‘pacaran’. Penasaran, si kecil pun mulai terbawa dengan situasi taksir-menaksir lawan jenis. Dia merasa menyukai seorang teman laki-laki. Bukan temannya, tapi orang yang sangat populer yang sering ia lihat selepas pulang sekolah.
Laki-laki itu selalu bermain bola di lapangan sekolah bersama teman-temannya. Semakin lama semakin menarik perhatian si kecil yang sedang menunggu jemputan.
Apakah itu cinta? Belum tentu.
Si kecil semakin tertarik. Dia mencoba mengenal laki-laki itu yang bisa disebut dengan si putih. Karena kulitnya yang putih.
Mulai mencari kesukaan si putih, memperhatikan setiap geriknya saat masuk sekolah, istirahat, dan pulang sekolah. Mencoba lebih dekat dengan memintanya untuk mengisi biodata. Dan dengan mudah tahu warna kesukaannya, band kesukaannya, tanggal lahirnya, hingga nomor teleponnya.
Si kecil sudah begitu senang walau belum pernah secara langsung ngobrol dengan si putih. Tapi dia tahu bahwa si putih sudah menyadari bahwa si kecil suka dengannya.
Karena sifatnya yang pemalu, si kecil tidak pernah berani untuk menghubungi si putih. Dia hanya sempat sekali menghubungi si putih hanya untuk menanyakan teman jemputannya yang tidak datang karena mereka sahabatan.
Sayang, tak lama kemudian si putih memiliki pacar.
Si kecil sedih dan menangis. Hatinya hancur. Apalagi sekarang semua orang di sekolah tahu bahwa dia menyukai si putih.
Jadi apakah si kecil menangis karena si putih memiliki pacar atau karena semua orang kini mengasihani dia yang patah hati?
Apakah itu cinta?
Tiga tahun si kecil menyukai si putih. Tetap selalu memperhatikannya saat masuk, istirahat dan pulang sekolah. Si kecil hanya menyukai dan mengagumi si putih dari jauh. Dia tidak pernah berusaha untuk lebih dekat dengan si putih. Antara karena malu atau malah karena memang tidak benar-benar menyukai si putih.
Cinta itu kata kerja. Cinta itu harus ditunjukkan. Cinta itu tidak bisa disimpan. Cinta itu sebuah perasaan yang besar.
Si kecil tidak mengalami jatuh cinta. Dia hanya tertarik dan mengagumi si putih. Lalu membuat sebuah bayangan dan skenario tentang si putih di kepalanya. Sehingga semakin lama si kecil menyukai bayangan si putih yang ada di kepalanya bukan si putih yang nyata. Maka itu si kecil tidak pernah berusaha dengan keras dekat dengan si putih. Karena itu semua semu.
Si kecil mungkin memang sedih saat tahu si putih memiliki pacar, tapi dia jauh lebih sedih saat orang-orang di sekitarnya menatapnya dengan kasihan. Dia malu. Padahal cinta itu gak perlu malu. Cinta adalah keberanian.
Kini pertanyaannya seperti apa rasanya cinta?